Urban Farming merupakan kegiatan pertanian di lingkungan rumah perkotaan dimana pelakunya adalah masyarakat urban dan media serta teknologi tanamnya yang merupakan modifikasi (dekoruma.com, republika.co.id).

Manfaat kegiatan pertanian di wilayah perkotaan diantaranya:

Mengurangi sampah-sampah organik dan limbah dapur rumah tangga dapat diolah dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Selain itu, wadah-wadah yang tidak terpakai, seperti botol bekas, ban mobil, pipa paralon, dan lain sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai wadah tanaman.

Mengurangi polusi udara dan suara Gas karbon dioksida (CO2) yang mencemari udara akan diserap oleh tanaman yang diubah menjadi oksigen (O2) melalui fotosintesis. Kehadiran tanaman dalam sistem pertanian perkotaan terbukti secara efektif dapat menyerap gelombang suara sehingga mampu mengurangi efek negatif dari gelombang suara tersebut. Dalam studi “paparan kebisingan dan kesehatan masyarakat” terungkap bahwa paparan kebisingan dapat mengakibatkan tuna rungu, hipertensi dan penyakit jantung iskemik, gangguan tidur, dan penurunan prestasi sekolah pada anak.

Mengurangi cemaran logam dan kimia

Mengurangi cemaran logam dan kimia Saat ini, cemaran logam berat dan pestisida dalam bahan pangan menjadi salah satu ancaman bagi masyarakat kota. Untuk meminimalisirnya, masyarakat kota dapat menanam sendiri bahan pangan yang akan dikonsumsi, URBAN FARMING 4 dan mengatur penggunaan pupuk kimia menjadi pupuk organik serta pestisida kimia menjadi pestisida nabati. Pemanfaatan lahan kosong dalam kegiatan pertanian perkotaan dapat menghilangkan cemaran logam dan kimia (seperti mercury, timbal, arsenik, uranium, dan senyawa organik seperti minyak bumi dan PBC) yang terpapar di dalam tanah. Proses ini dikenal dengan istilah “fi toremediasi”. Melalui proses ini, tanaman dan mikroorganisme mendegradasi bahan kimia, menyerap, mengkonversi dalam bentuk tersedia, dan mengeluarkannya dari sistem lahan. Usaha fi toremediasi tersebut umumnya dilakukan pada awal pertanaman namun bukan untuk dikonsumsi.Setelah lahan bebas dari kontaminan, baru dapat digunakan untuk memproduksi bahan pangan.

Menambah nilai estika kota

Berbagai tanaman yang ditanam akan memperindah tatanan kota dan akan meningkatkan nilai estetika kota.

Memberikan pendapatan tambahan

Pertanian perkotaan yang dilakukan di rumah selain dapat mengurangi pengeluaran keluarga dalam hal pembelian bahan pangan, juga dapat menjadi mata pencaharian sampingan keluarga.

Mengurangi tingkat stres dan memperbaiki hubungan sosial

Beberapa hasil penelitian mengenai pertanian perkotaan menunjukkan adanya penurunan tingkat stres dan kesehatan mental responden setelah beberapa waktu terlibat dalam aktivitas pertanian di perkotaan.Beberapa kasus yang telah terdokumentasi menunjukkan bahwa keberadaan kebun komunitas (komunal) dapat menyebabkan perbaikan hubungan sosial, peningkatan kebanggaan dan kesehatan, serta penurunan tingkat kejahatan dan bunuh diri dalam masyarakat.

Sarana edukasi

Pertanian Perkotaan akan memberikan wadah yang sangat nyata bagi pendidikan pertanian kepada masyarakat tua dan muda. Hal ini meliputi kesadaran pentingnya menjaga kelestarian alam disamping tentu saja pengetahuan alam, ilmu pertanian disamping pengetahuan teknologi pendukung yang diperlukan. Semuanya tersedia sebagai laboratorium hidup yang dapat dilihat dan disentuh langsung oleh para pembelajar dari berbagai kelompok usia.

Meningkatkan kesehatan masyarakat

Tidak jarang di lingkungan perkotaan ditemukan masalahkesehatan masyarakat dalam bentuk kekurangan gizi, obesitas, diabetes, penyakit jantung dan lain lain. Hal ini sebagian diakibatkan konsumsi makanan yang kurang sehat dan seimbang. Tersedianya produk lokal pertanian yang sehat serta berkualitas memberi peluang untuk membantu mengatasi masalah ini sehingga tingkat kesehatan masyarakat dapat terjaga.

Pembangunan Komunitas Program dan kegiatan

Pertanian Perkotaan akan mempertemukan berbagai komponen masyarakat yang memiliki perhatian dan kepentingan terhadap manfaat yang didapat. Kepentingan bersama ini akan mempererat hubungan antara manusia di dalam masyarakat dimana tercipta suasana yang kondusif untuk kerja sama, saling mendukung dan saling menghargai. Sebaliknya keterlibatan komunitas juga akan menjadi salah satu kunci sukses penerapan Pertanian Perkotaan.

Meningkatkan Ruang Terbuka Hijau

Keberadaan Pertanian Perkotaan akan dapat meningkatkan kesehatan ekosistem perkotaan. Hal ini sebagai akibat dari estetika yang timbul karena adanya lebih banyak tanam-tanaman yang menutupi lahan dan 6 bangunan. Porsi lingkungan hijau akan bertambah dan membawa dampak foto sintesa yang memperbaiki kualitas udara, suasana lingkungan yang lebih alami dan damai bagi masyarakat. Semua pada gilirannya berarti terjaganya kualitas kehidupan sosia.

Dalam perkembangannya pertanian perkotaan dapat dilakukan melalui dua model:

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL)/ Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Merupakan suatu konsep model rumah pangan yang dibangun dalam suatu kawasan (dusun, desa, kecamatan dst) dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan melalui partisipasi masyarakat. Model ini dikembangkan oleh kementerian pertanian melalui bantuan dana Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Model Agricultural Base Community Development (ABCD)

Merupakan suatu konsep pengembangan lingkungan kelompok masyarakat berbasis pertanian yang memanfaatkan lahan sempit, pekarangan dan lahan tidur yang memanfaatkan sampah organik. Masing-masing komunitas memiliki trend komoditas yang dikembangkan dalam skala ekonomi dan saling subtitusi. Jks.


Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor.